Jumat, 03 April 2009

LATAR BELAKANG SEJARAH SAINS

Dalam era sekarang ini, tiap-tiap bangsa menyadari sungguh-sungguh bagaimana pentingnya mengetahui sejarah kebangsaan, sejarah tanah air untuk dapat mengimbangi dan mengikuti persoalan-persoalan politik negaranya dan mengimbangi politik negara-negara lain di dunia. Istilah negarawan hanya layak diberikan kepada orang-orang besar tanah air yang sangat mengetahui sejarah perkembangan bangsa dan tanah airnya sendiri.
Begitu pula dengan sejarah pemikiran sains (IPA), penting untuk diketahui karena pengetahuan ini akan memberikan pengertian yang lebih mendalam tentang kemajuan sains dewasa ini. Mungkin kejadian-kejadian tertentu di zaman mereka itu tidak mempunyai arti penting dipandang dari segi mereka sendiri, tetapi dari sudut historis merupakan sebagian dari kejadian-kejadian yang spektakuler yang telah mereka capai. Dengan demikian kita mendapat kesadaran yang lebih baik atas kebenaran pengetahuan manusia tentang sains modern sebagai perkemnbangan dari sains secara keseluruhan.
Selanjutnya dalam makalah ini akan dititikberatkan untuk membahas perkembangan dan pertumbuhan pemikiran manusia dalam filsafat dan sains. Sebagai contoh pemecahan atom yang merupakan kebanggaan dan merupakan ciri sebagai pengetahuan modern, adalah pemikiran yang bersumberkan hipotesis atom Demokritus yang telah diketahui sejak zaman purbakala. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan penting sekali diketahui klasifikasi ilmu pengetahuan atas bermacam-macam ilmu seperti Fisika, Kimia, Biologi dan lain-lain.
Sepanjang perjalanan sejarah, manusia telah mengembangkan hubungan antara dunia fisik, biologi, psikologi dan sosial serta memvalidasinya. Ide-ide tersebut telah memungkinkan terbentuknya generasi yang berhasil memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang manusia dan lingkungannya. Cara-cara yang digunakan untuk mengembangkan ide-ide tersebut adalah cara khusus seperti, meneliti, berpikir, melakukan eksperimen, dan membuat validasi. Cara-cara ini menggambarkan suatu aspek fundamental dari hakekat sains dan merefleksikan bagaimana sains cenderung berbeda dari jenis pengetahuan lainnya.
Sejarah pemikiran sains (IPA) memiliki karakteristik periode-periode yang dapat dibagi ke dalam 4 periode, di mana setiap periode mempunyai karakteristik tertentu. Pembagian tersebut didasarkan pada ada tidaknya perubahan paradigma dalam setiap periodenya. Periode pra-sains berlangsung cukup lama, yaitu sampai dengan tahun 1500. Periode ini ditandai adanya unsur mitologi, dimana validasi sains tidak diperlukan. Kemudian periode awal sains dimulai ketika Galileo memperkenalkan cara baru mengamati fenomena sains melalui kegiatan eksperimen. Periode ketiga dikenal dengan periode sains klasik, dimana pengamatan masih bersifat makroskopis. Dalam periode ketiga tidak terjadi perubahan paradigma. Berikutnya periode sains modern dengan sifat pengamatan sangat mikroskopis. Paradigma yang berkembang adalah paradigma atomic.

Tidak ada komentar: